Ada apa pada diri
jika diri tidak di kenali diri
Ada apa pada hati
jika keras hati seperti batu
Ada apa pada lembut hati
jika hati tidak ikhlad
Ada apa pada mata
jika masih buta
celik tapi tak melihat
Ada apa pada telinga
jika tidak mahu mendengar
jika mendengar seperti bingar.
Ada apa pada mulut
jika cakapnya sedap mulut
ada apa pada sedap jika mulutnya
tak mampu mengunyah.
ada apa pada kaki
jika menjadi kaki kepada yang lain.
Ada apa pada kita
jika tiada rasa kekitaannya.
Ada apa ?
SEJAHTERALAH KITA
MENCARI KEREDA'AN ALLAH
Ahad, 20 Disember 2015
Sabtu, 19 Disember 2015
Hutan.
Bila kita melihat hutan
mata kita sejuk
udaranya nyaman
suaranya alami
melintas pada corong telinga
mendengar aduanya
mereka sedang berbicara
dan penghuninya
saling mesera
tak kurang juga
ada yang baham membaham
jika kita mendengarkannya
ada yang sayu
tawa dan tak kurang juga derita
Hutan perlu di semat
dalam jiwa
jagalah dia
seperti menjaga anak kita
dia adalah warisan umat manusia
kita mencorakanya
terlalu banyak khazanah di dalamnya
penawar penyakit
pelbagai adanya.
Hutan sayangilah dia.
Jangan biarkan
dia di musnahkan
dan di noda.
yok masuk hutan
dan nikmatilah ia
sebelum sampai
waktu di musnahkan ia
oleh penjarah derhaka.
mata kita sejuk
udaranya nyaman
suaranya alami
melintas pada corong telinga
mendengar aduanya
mereka sedang berbicara
dan penghuninya
saling mesera
tak kurang juga
ada yang baham membaham
jika kita mendengarkannya
ada yang sayu
tawa dan tak kurang juga derita
Hutan perlu di semat
dalam jiwa
jagalah dia
seperti menjaga anak kita
dia adalah warisan umat manusia
kita mencorakanya
terlalu banyak khazanah di dalamnya
penawar penyakit
pelbagai adanya.
Hutan sayangilah dia.
Jangan biarkan
dia di musnahkan
dan di noda.
yok masuk hutan
dan nikmatilah ia
sebelum sampai
waktu di musnahkan ia
oleh penjarah derhaka.
Pintu
Di buka
dan masuk
pintu
pintu
di buka
dan keluar
masuk dan keluar
ikut laluan pintu.
segalanya
dalam hidup
ada pintu.
ketuklah
pintu
ada pada hati ku
dan hati kamu
sejak dari
lahir
sampai menemui ajal
bersua dengan
pintu.
dan masuk
pintu
pintu
di buka
dan keluar
masuk dan keluar
ikut laluan pintu.
segalanya
dalam hidup
ada pintu.
ketuklah
pintu
ada pada hati ku
dan hati kamu
sejak dari
lahir
sampai menemui ajal
bersua dengan
pintu.
Jumaat, 26 Disember 2014
LEMBARAN PENUTUP 2014 INI !
Dari kepala dan ekor angin
derunya dalam sepoi
namun tajam dan membalut tulang
sampai ke sum sum
datang pula hujan yang mengurai
ada yang menderus
ada yang mengilat
dan bertembung dengan laut ppasang
membuaklah muntah air dari sungai
dan dari desa ke desa
menjadi tenggelam
dari desa ke kota
juga tertimbus air
di Bumi Malaysia
dari ujung semenanjung
ke pangkalnya
dari utara ke selatan pula
air itu menghimpun
menjadi Bah, banjir
dan parah
mengangkut ratusan ribu ummat
agar di payung olleh bukit dan gunung
namun air masih memburu kita ?
kapan surut seketika
menarik nafas lega
namun ummat tidakk mengambil talinya
dalam bahasa satunya
dalam menagkis tuding mmenudingnya
sedang nafas semakin tips
dan ada yang berangkat pergi buat selamnya
tenggelam pada dasarnya
dan belajarlah dari rasa sakit ini
sebagai rahmat dan musibah dari illahi
sebelum ribut dan banjir menelan bumi
sambutlah salam
wahai ummat
sebab kuasa
politik bukan pemutusnya
Karena Allah lah penentunya
kembalilah pada yang esa
dalam salam perdamaian ummat manusia
dan rasa mesera kepada alamnya
yang tidak lagi membawa peluru untuk
menembusinya,
mampukah kita
mengerti tentangnya
dari peristiwa dan kisah
penghujung ini
di lembaran penutup 2014 ini.
derunya dalam sepoi
namun tajam dan membalut tulang
sampai ke sum sum
datang pula hujan yang mengurai
ada yang menderus
ada yang mengilat
dan bertembung dengan laut ppasang
membuaklah muntah air dari sungai
dan dari desa ke desa
menjadi tenggelam
dari desa ke kota
juga tertimbus air
di Bumi Malaysia
dari ujung semenanjung
ke pangkalnya
dari utara ke selatan pula
air itu menghimpun
menjadi Bah, banjir
dan parah
mengangkut ratusan ribu ummat
agar di payung olleh bukit dan gunung
namun air masih memburu kita ?
kapan surut seketika
menarik nafas lega
namun ummat tidakk mengambil talinya
dalam bahasa satunya
dalam menagkis tuding mmenudingnya
sedang nafas semakin tips
dan ada yang berangkat pergi buat selamnya
tenggelam pada dasarnya
dan belajarlah dari rasa sakit ini
sebagai rahmat dan musibah dari illahi
sebelum ribut dan banjir menelan bumi
sambutlah salam
wahai ummat
sebab kuasa
politik bukan pemutusnya
Karena Allah lah penentunya
kembalilah pada yang esa
dalam salam perdamaian ummat manusia
dan rasa mesera kepada alamnya
yang tidak lagi membawa peluru untuk
menembusinya,
mampukah kita
mengerti tentangnya
dari peristiwa dan kisah
penghujung ini
di lembaran penutup 2014 ini.
Selasa, 23 Disember 2014
UNTUK APA ?
Banjir di Malaysia, mengukir kenangan setiap tahun, dan masihkah mampu kita berbohong takkala rakyat sedang derita, tak kala ekonomi kepayahan dan gila kuasa memperalat rakyat untuk mendapatkan sokongan, tidak malukah kita, dengan melihat telatah telanjang pemimpin berkata dusta,sedang rakyat di suruh berbicara jujur dan amanah, manakala pemimpnya pula pecah amanah dan berani beradu doma,untuk apa mereka beradu kuasa,sedang yang satu mencera hina yang satu lagi, sedang yang satu saing menyalahkan,di jari telunjuk menunjuk tegak,sedang di kelengkingnya berkait, sungguh menjijikan, tak kala banjir tiba mereka berlagak super hero, berendam di air, namun merungut dan meminta nama di sanjung dan akatanya aku dah tolong, sedang disana ramai yang terpekik terlolong, kedinginan, lapar dan hilang upaya bergerak,hanya menunggu saat air membaham mereka, sedang apakah mereka di dewan mulia,parlimen untuk berkata kata, tapi dilontar carut marut, malah bencana Nasional di anggap biasa dari yang luar biasa, mereka lena di gedung tinggi, yang lain biar mata di kolong dan longkang tersadai dan tersidai kering,wahai ummat:-
Bangit
sadar,
buka mata
genggam semangat
langkah
sambil membuka hati
menadah tangan
kepada Ya rabbi
tiada yang dapat membantu kami
hanya kau yang esa
yang malik dan kudus,
yang salam
dan sejahterakanlah ummat manusia
di bumi bertuah ini,
takut esok jika,lupa kepada illahi
terbaham seluruh negeri
tenggelam padah
dan akhirnya menjadi sejarah
seperti kota di bawah air
yang parah,
untuk apa lagi kuasa?
semuanya sudah binasa.
Bangit
sadar,
buka mata
genggam semangat
langkah
sambil membuka hati
menadah tangan
kepada Ya rabbi
tiada yang dapat membantu kami
hanya kau yang esa
yang malik dan kudus,
yang salam
dan sejahterakanlah ummat manusia
di bumi bertuah ini,
takut esok jika,lupa kepada illahi
terbaham seluruh negeri
tenggelam padah
dan akhirnya menjadi sejarah
seperti kota di bawah air
yang parah,
untuk apa lagi kuasa?
semuanya sudah binasa.
Saksi Hidup! Bila tentera Allah tiba.
Segalanya sudah ada ketentuan dari ilahi, namun Allah memberi akal kepada manusia untuk berfikir bagi tujuan bertindak dan mengatasi apa jua masallah yang di hadapi. Berangkat dari ketentuan dan Usaha, Qada dan Qadar, tiada siapa yang dapat menafikannya, jika setiap ummat berpegang kepada hakikat kebenaran. Kebiasannya manusia menjadi makhluk yang angkuh apabila mereka hidup dalam senang lenang, apabila kuasa menjadi raja di hati mereka, maka mereka merasakan diri mereka sentiasa mampu untuk mengatasi apa jua persoalan,termasuk persoalan mengenai sesuatu yang telah mutlak ditentukan oleh Allah s.w.t. Jika kita rujuk kepada hukum yang ditentukan oleh Allah tentang hudud, yang menjadi perintah dari yang maha esa ini, telah di palngkan oleh mereka yang sekuler, mereka yang menghandalkan dasar parti dari asas dan perlaksanaan iman, mereka bergitu terbuka dan lantang memerangi hukum Allah, manakala pihak berkuasa yang menerajui di bidang keagamaan, tetap bisu seribu bahasa dari kebejatan fikiran sekular yang sesat lagi menyesatkan, mereka malah menuduh hudud boleh pecah belahkan rakyat dan masyarakat, mereka utamakan dasar parti dari dasar iman dan taqwa, manakala pemimpin diam dan terus bisu,kerana takut kepada kehilangan kuasa, daripada menegakkan kebenaran. Mereka bercakaran bukan kerana perintah dari tuhan akibat dari penyelewengan akidah dan iman, sebaliknya mereka lebih berpaksikan kepada kuasa dan semakin menggila untk mendapatkan atau mempertahankan kuasa. Ingat jika kita di wakili pemimpin seperti ini ,samapai masanya negara ini dan rantau ini akan disaksikan dengan kehadiran tentera Allah dari Air, Api,angin mapun tanah yang akan menelan manusia, dan bakal meniggalkan saksi hidup,untuk memetik butir pengalaman,agar insaf dan kembali kepada kebenaran, tidakkah banjir itu juga suatu peringatan ?
Isnin, 22 Disember 2014
Sudah Cukup Mudah dalam sudah.
Sudah
segalnya sudah
sudah sudahlah
tak semuudah untuk menyudahkan
seperti mudahnya terlontar yang mudah
dan padahnya terlantar mudah,
sembuhnya pun tak semudah
dan mudah mudahan
bertemulah jalan mudah
dari hati yang tak jemu sudah
walau pun di lihat mudah,adakalanya tidak semuda
dari akal yang meraba dan merangkak indah
ditengah kehidupan yang
tidak ada penyudah.
segalnya sudah
sudah sudahlah
tak semuudah untuk menyudahkan
seperti mudahnya terlontar yang mudah
dan padahnya terlantar mudah,
sembuhnya pun tak semudah
dan mudah mudahan
bertemulah jalan mudah
dari hati yang tak jemu sudah
walau pun di lihat mudah,adakalanya tidak semuda
dari akal yang meraba dan merangkak indah
ditengah kehidupan yang
tidak ada penyudah.
Langgan:
Catatan (Atom)