Walau mata masih belum terlelap, namun ada sedikit upaya untuk menuangkan bicara kata di ruang ini, bagi yang sedia membacanya, sudi mendengarkannya dan sama merasakannnya. Bila pekat malam tadi berbaur sampai ke pagi,...dan sampai dekati fajar
dan aku kembali mengintrospeksi
ragam keluh kesah
ceria dan gagah
lemah dan pasrah insan insan, yang mentiti dan membawa sarong badan yang sementara.
Pada sarong itu terasa sakit
terjengikit ada lelaki dan perempuan yang sedang sakit
meraung dan terlolong,
mendiam dan bisanya tak kepalang
namun masih menadahkan tangan
menyerah dan meminta untuk melapangkan dada
dari kesakitan teramat sangat,
Pun begitu, mereka lalui derita
kesakitan, mencari penawar
yang jauh dari mata hati,
tetapi penawar itu
telah ada dalam diri.
Gelombang coba mencoba
sakti menyaktikan
dari jeritan sakit sampai ke sihat
dari perkasa menjadi loyo
dan kembali perkasa lagi
tidak kah itu cobaan
yang di rasa dan di hantar oleh Tuhan
kepada Ummat manusia,
Oh Tuhan
bergitu maknanya sakit
dan
sihat.
Ahad, 23 Februari 2014
Sabtu, 22 Februari 2014
LANGSONG DAN TIDAK ..!
Jumaat, 21 Februari 2014
SAHABAT DALAM DIRI DAN DI LUAR DIRI.
Kasih sayang itu menjadi pembuka kata; Bismillahir-rohman-nirahim. kepada mereka yang memahami makna dan arti yang sangat besar ini. Baik !! manusia selalu di hadapkan dengan pelbagai peristiwa dalam hidup, apa pun yang menyetuhi diri sendiri atau orang lain. Akrabnya kehidupan itu adalah dengan kasih sayang, dan jauh dari akrabnya kehidupan itu, jauh pulalah kasih sayangnnya. Namun ada yang memetik makna, jauh di mata,tapi dekat di hati. Walaupun bergitu, sejauh mana pula yang sering berdekatan, tetapi jauh di hati, dan jauh jauh dari itu pula ada yang mengibaratkan sebagai ibarat yang dekat pula umpama tidur sebantal tapi mimpi lain lain. Itu pula bukan tajuk dari apa yang ingin di bicarakan, yang menjadi tumpuan, adalah mengenai sahabat dalam diri dan di luar diri.
Apa dia sahabat di dalam diri, tentuunya ramai yang terlupa, sewaktu ibu kita mengandungkan kita ada beberapa unsur sahabat dalam diri kita, seperti Tembuni yang menyarungi dan melindungi tempat kita berteduh, dan juga tuban air yang berada di nun sana. Apa itu kedua sahabat kita sering kita lupakan dari asal usulnya, pada ketika itu ia bersama kita, tapi kini kita jauh darinya, apakah kesan dari perlupaan itu ? nanti akan mungkin kita bincangkan. Namun saya juga terkesan untuk membicarakan sahabat di luar kita,Ya seperti biasa sahabat sahabat yang berada disekeliling kita masa kini, dan dulu, ada kalanya sangat menyenangkan,ada kalannya memahitkan, maklum ada pahit dan manis itu adalah lumrah, tetapi kesinambungan bersahabat itu adalah suatu nikmat yang tidak perlu di lupakan,malah iamenjadi ingatan buat selama lamanya, malah kalau adakasih sayang dari sahabat, pasti ia akan menjadi lebih intim dan bermakna, namun apakah kita sering mengambil peluang untuk menyambut makna itu, dan kitalah yang dapat menjawabnya, bagi diri saya bersahabat itu sangat nikmat dan belailah dengan kasih sayang.
Apa dia sahabat di dalam diri, tentuunya ramai yang terlupa, sewaktu ibu kita mengandungkan kita ada beberapa unsur sahabat dalam diri kita, seperti Tembuni yang menyarungi dan melindungi tempat kita berteduh, dan juga tuban air yang berada di nun sana. Apa itu kedua sahabat kita sering kita lupakan dari asal usulnya, pada ketika itu ia bersama kita, tapi kini kita jauh darinya, apakah kesan dari perlupaan itu ? nanti akan mungkin kita bincangkan. Namun saya juga terkesan untuk membicarakan sahabat di luar kita,Ya seperti biasa sahabat sahabat yang berada disekeliling kita masa kini, dan dulu, ada kalanya sangat menyenangkan,ada kalannya memahitkan, maklum ada pahit dan manis itu adalah lumrah, tetapi kesinambungan bersahabat itu adalah suatu nikmat yang tidak perlu di lupakan,malah iamenjadi ingatan buat selama lamanya, malah kalau adakasih sayang dari sahabat, pasti ia akan menjadi lebih intim dan bermakna, namun apakah kita sering mengambil peluang untuk menyambut makna itu, dan kitalah yang dapat menjawabnya, bagi diri saya bersahabat itu sangat nikmat dan belailah dengan kasih sayang.
Ahad, 16 Februari 2014
PERSADA DI ISYA'K INI.
Tika ini azan isyak
Gelombangnya menyentap ke dada
memanggil manggil insan agar ke sana
sujud dan bersujudlah kepada yang esa
Tanda membukti janji dari sana
Kini di sini, tertunailah
apa yang di kota
kini disini
hampar itu terbentang putih
menyambut kedatangan
sesuci jiwa nuarani
yang lenteranya sangat menawan
Ayoh pergilah solat
Ayoh ruku' dan sujudlah
dan salamlah sebagai benting
dan tanda
kita sedang meniti
di pulau dunia
yang sebentarlah
akan pergi,
ayoh dan nah!
ambil dan sila ambillah
kepohon kemaafan itu
sebab esok aku dan kamu
berada di saf yang satu
dalam persada isya'Ini.
Gelombangnya menyentap ke dada
memanggil manggil insan agar ke sana
sujud dan bersujudlah kepada yang esa
Tanda membukti janji dari sana
Kini di sini, tertunailah
apa yang di kota
kini disini
hampar itu terbentang putih
menyambut kedatangan
sesuci jiwa nuarani
yang lenteranya sangat menawan
Ayoh pergilah solat
Ayoh ruku' dan sujudlah
dan salamlah sebagai benting
dan tanda
kita sedang meniti
di pulau dunia
yang sebentarlah
akan pergi,
ayoh dan nah!
ambil dan sila ambillah
kepohon kemaafan itu
sebab esok aku dan kamu
berada di saf yang satu
dalam persada isya'Ini.
Sabtu, 15 Februari 2014
BILAKAH SAUH BERLABUH LAGI.
Bila sudah belayar, maka sauh pun di labuh, aku mengambil sebatang pena, mengingatkan kembali dalam perjalanan yang jauh itu, dalam cakrawala minda ku meraba raba satu demi satu peristiwa itu, maka tergambarlah kisah itu seperti ini:
......itu ada pulau yang dari jauh kecil.
itu ....ada pulau yang dari dekat kelihatan besar
,,,itu sepasang bola mata yang dihenyak oleh gelombang
rasa itu dan ini, sudah seperti sebati
tiada lagi bahasa basi untuk di lunakkan
kerana ia sudah pun tahu dari itu dan dari ini
tidak pula sengaja untuk meratap
mau pun menutup labuh
yang terbuka luas
tiba tiba, laut lepas itu
sudah pergi,
tapi ia hampir kepada pantai
yang tak bertepi
kenapa ? hanya ada istilah yang aku tahu
lantai bumi sudah usang
rapuh dan reput
dan tenggelamlah air laut kebawah
menghentam dindingnya
bukan sekedar terpercik, malah membuak dan melimpah
dari pantai tenang
menjadi pantai garang
dan tertimbuslah apa yang ada di pandangan
tidak ada kata selamat
jika selamat itu
tidak berbuah di hati
tidak ada kata ikut
jika ikut itu tidak difahami
tidak ada arti kata faham,
jika sekedar tahu
tanpa berguru dan berlmu
tidak ada arti pada ilmu
ika tidak ada kata amal,
tidak ada arti amal,jika
kasih dan sayang sekedar
mainan bibir,
tidak ada arti bibir, jika tutur bicaranya
menyimpang.
hidup ini penuh dengan perjalanan dan simpang, tidak seperti di laut
simpangnya
tidak bertiang,
bernahlah umpama tidak sibidul lalu kiambang bertaut,
benar juga lah ,ada kalanya lidang itu tak bertulang
dan ada apa pada iu semua dari bebiran tirai ini
di atas dada kertas dan menarinya pena yang samar,
ada apa ?
ada ada saja
ada yang seperti menunggu
di pelabuhan itu
bilakah sauh berlabuh lagi ?
......itu ada pulau yang dari jauh kecil.
itu ....ada pulau yang dari dekat kelihatan besar
,,,itu sepasang bola mata yang dihenyak oleh gelombang
rasa itu dan ini, sudah seperti sebati
tiada lagi bahasa basi untuk di lunakkan
kerana ia sudah pun tahu dari itu dan dari ini
tidak pula sengaja untuk meratap
mau pun menutup labuh
yang terbuka luas
tiba tiba, laut lepas itu
sudah pergi,
tapi ia hampir kepada pantai
yang tak bertepi
kenapa ? hanya ada istilah yang aku tahu
lantai bumi sudah usang
rapuh dan reput
dan tenggelamlah air laut kebawah
menghentam dindingnya
bukan sekedar terpercik, malah membuak dan melimpah
dari pantai tenang
menjadi pantai garang
dan tertimbuslah apa yang ada di pandangan
tidak ada kata selamat
jika selamat itu
tidak berbuah di hati
tidak ada kata ikut
jika ikut itu tidak difahami
tidak ada arti kata faham,
jika sekedar tahu
tanpa berguru dan berlmu
tidak ada arti pada ilmu
ika tidak ada kata amal,
tidak ada arti amal,jika
kasih dan sayang sekedar
mainan bibir,
tidak ada arti bibir, jika tutur bicaranya
menyimpang.
hidup ini penuh dengan perjalanan dan simpang, tidak seperti di laut
simpangnya
tidak bertiang,
bernahlah umpama tidak sibidul lalu kiambang bertaut,
benar juga lah ,ada kalanya lidang itu tak bertulang
dan ada apa pada iu semua dari bebiran tirai ini
di atas dada kertas dan menarinya pena yang samar,
ada apa ?
ada ada saja
ada yang seperti menunggu
di pelabuhan itu
bilakah sauh berlabuh lagi ?
Ahad, 9 Februari 2014
Ringkasan Dailog dengan Mahkluk yang menganggu Pesakit.
Dailog dengan roh yang saya maksudkan, adalah bagaimana Pak Ayob boleh mengesan penyakit sesorang paeian itu menerusi dalilognya dengan roh pesakit. Malam itu, saya melihat pak ayob merenung wajah pesakit dari jauh, kira kira empat lima langkah dari pesakit. Lebih kurang 7 atau 8 minit dari renungan tajamnya terhadap pesakit itu, saya pun bertanya pada pak ayob, Apa kah penyakitnya pak ayob? Dia menjawab sakit orang ini adalah di dalam tubuhnya telah di masuki oleh makhluk halus, apa yang pak ayob nak buat kata saya lagi ? dia menjawab, saya sedang berunding dengan makhluk ini agar di keluar dari tubuh pesakit, sebab selagi dia berada dalam tubuh pesakit itu,maka pesakit itu akan merasai kesakitan yang teramat sangat. Saya katakan lagi kepada pak ayob, jika dia tak mahu keluar dari tubuh pesakit itu, apa yang pak ayob nak buat. tiba tibapak ayob seperti biasa berkomat kamit membaca ayat suci Al Quran, dan mengambil sebilah keris kayunya itu, dan di ketakkan diatas tubuh pesakit yang sakit, maka meraunglah pesakit itu, sebagai tanda kesakitan makhluk di dalam pun bersuara menerusi pesakit tadi, dan menyatakan persetujuannnya untuk keluar dari tubuh badan pesakit, sejurus itu, saya melihat semacam cahaya putihkeluar dari rumah pesakit itu, namun pesakit itu masih terkujur di atas pembaringannya. Pak ayob pun berkata sebenar lagi pulihlah pesakit ini.
Jumaat, 7 Februari 2014
Siri 1 : PENGALAMAN DAN PERISTIWA MATI DAN HIDUP KEMBALI JENAZAH ISKANDAR.
Saya mengungkapkan peristiwa ini, setelah saya bertemu dengan seorang lelaki yang berusia hampir 60 tahun, yang kini berada di Batu Pahat, Johor, beliau di kenali dengan nama Pak Ayob. Mulanya saya tidak bersedia untuk membukakkan paparan ini, tetapi setelah mendapat kebenaran dari beliau untuk saya mennukilakn peristiwa ini, maka sayamemulakkan pada pagi ini,sebagai renungan dan ikhtibar yang boleh di pelajari.. Saya mengenalinya kira kira dalam tempoh 3 bulan sejak kebelakangan ini, dan menjejaki aktivitinya serta kebolehan dankeistimewaan yang ada pada beliau, serta menyelidik kebenaran dari kisah itu. Kebenaran beliau untuk saya ungkapkan, secara jelasnya adalah malam semalam, setelah saya mengikuti proses perubatan tradisional yang beliau lakukan secara konsep islamik, di sebuah rumah di Batu Pahat..
Saya menawarkan diri untuk membawa beliau menaiki kenderaan saya untuk ke rumah paseiannya. Sesampai di rumah paseian itu, saya mendengar keluhan dari isteri paseian terhadap malang yang menimpa suaminya, isterinya menceritakan suaminyasudah seminggu terlantar diatas tempat tidur, dalam keadan yang meracau berterusan, dengan tidak berlengah Pak ayob dan saya terus ketempat tidur paseian tersebut, dan mendapati memang benarlah paseian itu sedang meraung kesakitan, badannya kurus kering seperti papan, matanya cengkong, mukanya sudah pucat lesi, dan berberot, sementara sodah tidak ada kodrat langsong untuk anggota tubuhnya duduk,bersila atau berdiri, yang saya nampak paseian itu hanya menjerit ke sakitan, dan matanya bergerak kanan dan kiri se oalah olah ada sesuatu yang di lihatnya, kadang kadang jeritannnya menyeramkan dengan suaranya berubah, adakalnya iamenjerit memnitabantuan dari isteri dan anak anaknya agar di ikatkan kakinya, kerana dia merasa teramat sakit, sementara reaksi dariisteri dananak anak beliau saya melihat seolahsudah kehilangan punya untuk menyelesaikan kerenah,atau tabiat prilaku suami mapun bapa kepada anak anak nya. Maka setelah melihat dan mendapat menjelasan dari isteri dananak anak sipaseian ini, maka bermulalah saya melihat Pak Ayob memulakan rawatannya.
Orang tuan yang melebih sedikit setengah abat itu, mula menundukkan kepalanya, dan mulutnyaberkomat kamit, seolah olahsedang berbual dengan sesiapa yang tidak dikenali dan tidak wujud dari pandangan mata.
Seusai pembacaan ayat suci al quran, saya dapati pak ayob mendekati paseian, dan mula meraba rabatubuh paseian,apabila tanggannnya memegang tubuh badan paseian, saya melihat dan mendengar paseian semakin kuat meraung, dan meminta agar pak ayob tidak memegang tubuh badannya itu, katanya jangan ! Jangan, sakit lah, lepaskanlah dan sbagainya yang di lontarkan kata kata itu oleh paseian tersebut, namun pak ayob tidak memperdulikan kehendak paseiannya itu.
Sambil memegang dan meraba raba di atas tubuh badan pasien itu, pak ayob bercakap katanya 'keluarlah engkau dari tubuh badannya, sudah lama engaku berada di dalam tubuh badannya itu, dan diasedang menanggung kesakitan, sambil dengan akpnya yang lembut dia katakan keluar lah, tiba tiba saya pada ketika itu bertanya dengapak ayob siapa sebenarnya yang telah menganggu paseian ini, dan dengan siapa pak ayobbercakap? Pak ayob pun menjelaskan sayasedang bercakap dengan jin yang telah menyinggah ke dalam tubuh badan pasien ini. Saya bertanya lagi bagaimana Jin boleh masuk ke dalam tubuh badannya, diapun mula menjelaskan, katanya peristiwa itu bermula dari paseian ini, yang telahmencangkol berdekatan dengan rumahnya, dan didapati dia telah melanggar dan merosakkan kediaman rumah jin itu, dan jin tersebut marah sekali, itulah sebabnya jin itu telah menampar muka paseian ini., lehernyadi jerut, perutnya di ikat, kakinya di pijak, dan jin itu telah memasuki tubuh badan pasein ini.
Saya bertanya kepadapak Ayob, adakah dia nampak jin itu, pak ayob pun menjelaskan saya nampak mukanya dan sosok tubuh jin itu. Kemudian isteri tuan rumah itu bertanya bagaimana bentuk jin itu, pak ayob menjelaskan Jin itu tinggi dan separuhdari wajahnya sangat menakutkan, seb ab sopak. Jin ini marah katanya kerana tuan rumah ini telah mendirikan rumahnya di tapak kediaman jin dan beberapa keluarga jin yang lain yang telah mendirikan rumah mereka di situ. Kemudia saya bertanyalagi kepada pak Ayob, dari mana mula pak ayob boleh membukitkan itu Jin? sambil tersenyum dan ketawa kecil, dia menjawab dan menjelaskan, stuasi di dalam rumah itu, tanpa dia pernah berkunnjung ke rumah tersebut, dia katakan di rumah itu keadaaannya seperti itu dan ini, dan pada masa yang sama tuan rumah tersebut membenarkan kesahahian penceritaan pak ayob, lantara itu saya bertanyalagi apa yang pak ayob nak buat ? Saya akan mengadalakan
perundingan terlebih dahulu dengan jin ini, supaya saya dapat memindahkannnya di tempayt yang di suakinya, dengan syarat yang perlu di tanggong oleh pak ayob, dengandengan muka selambanya itu, deia mengambil seberkas air putih dan kemudian di jampikan air tersebut,dengan bacaan ayat AL quran, lalu air itu di sampukan ketubuh badan paseian, dan pak ayob sambil mengurut paseian itu dengan menggunakan air,dan pada masa itu pulapaseian terjerit terlolong, meminta tolong kerana kesakitan.berikutnya saya bertanya lagi dengan pak ayob, dengan siapa pak ayob bercakap, diamemberitahu sayasedang bercakap dengan jin tersebut, dan mengeluarkan jin itu dari tubuh badan tuanrumah tersebut. Makadari situ bermula sayamelihat Pak ayon tidak hanya berbual dengan jin, malah diajuga nampak seperti berbual dengan roh tuan rumah yang sedang sakit itu, Dalam Perbualannya dengan Jin tersebut, dua keluarga jin bersedia meninggalkan tempat itu,manakala yang satu lagi tidak mahu meninggalkan, dan mulai mencabar pak ayob, saya mendengar perbualan antara pak ayobdengan Jin tersebut, dansaya terperanjat tiba tiba ada suatu cahaya putih kelaur di atas silling rumah paseian itu, dalam perbualan atau dailog pak ayon dengan jin itu akan saya ingkapkan, pada tulisan berikut, dan menceritakan bagaimana pengalaman matinyapak ayob selama dua hari tiga malam di dalam kubur, yang tertimbus dan bangkit kembali ke atas bumi, dan insyallah kemudain saya ungkapkan pada siri 2.
Saya menawarkan diri untuk membawa beliau menaiki kenderaan saya untuk ke rumah paseiannya. Sesampai di rumah paseian itu, saya mendengar keluhan dari isteri paseian terhadap malang yang menimpa suaminya, isterinya menceritakan suaminyasudah seminggu terlantar diatas tempat tidur, dalam keadan yang meracau berterusan, dengan tidak berlengah Pak ayob dan saya terus ketempat tidur paseian tersebut, dan mendapati memang benarlah paseian itu sedang meraung kesakitan, badannya kurus kering seperti papan, matanya cengkong, mukanya sudah pucat lesi, dan berberot, sementara sodah tidak ada kodrat langsong untuk anggota tubuhnya duduk,bersila atau berdiri, yang saya nampak paseian itu hanya menjerit ke sakitan, dan matanya bergerak kanan dan kiri se oalah olah ada sesuatu yang di lihatnya, kadang kadang jeritannnya menyeramkan dengan suaranya berubah, adakalnya iamenjerit memnitabantuan dari isteri dan anak anaknya agar di ikatkan kakinya, kerana dia merasa teramat sakit, sementara reaksi dariisteri dananak anak beliau saya melihat seolahsudah kehilangan punya untuk menyelesaikan kerenah,atau tabiat prilaku suami mapun bapa kepada anak anak nya. Maka setelah melihat dan mendapat menjelasan dari isteri dananak anak sipaseian ini, maka bermulalah saya melihat Pak Ayob memulakan rawatannya.
Orang tuan yang melebih sedikit setengah abat itu, mula menundukkan kepalanya, dan mulutnyaberkomat kamit, seolah olahsedang berbual dengan sesiapa yang tidak dikenali dan tidak wujud dari pandangan mata.
Seusai pembacaan ayat suci al quran, saya dapati pak ayob mendekati paseian, dan mula meraba rabatubuh paseian,apabila tanggannnya memegang tubuh badan paseian, saya melihat dan mendengar paseian semakin kuat meraung, dan meminta agar pak ayob tidak memegang tubuh badannya itu, katanya jangan ! Jangan, sakit lah, lepaskanlah dan sbagainya yang di lontarkan kata kata itu oleh paseian tersebut, namun pak ayob tidak memperdulikan kehendak paseiannya itu.
Sambil memegang dan meraba raba di atas tubuh badan pasien itu, pak ayob bercakap katanya 'keluarlah engkau dari tubuh badannya, sudah lama engaku berada di dalam tubuh badannya itu, dan diasedang menanggung kesakitan, sambil dengan akpnya yang lembut dia katakan keluar lah, tiba tiba saya pada ketika itu bertanya dengapak ayob siapa sebenarnya yang telah menganggu paseian ini, dan dengan siapa pak ayobbercakap? Pak ayob pun menjelaskan sayasedang bercakap dengan jin yang telah menyinggah ke dalam tubuh badan pasien ini. Saya bertanya lagi bagaimana Jin boleh masuk ke dalam tubuh badannya, diapun mula menjelaskan, katanya peristiwa itu bermula dari paseian ini, yang telahmencangkol berdekatan dengan rumahnya, dan didapati dia telah melanggar dan merosakkan kediaman rumah jin itu, dan jin tersebut marah sekali, itulah sebabnya jin itu telah menampar muka paseian ini., lehernyadi jerut, perutnya di ikat, kakinya di pijak, dan jin itu telah memasuki tubuh badan pasein ini.
Saya bertanya kepadapak Ayob, adakah dia nampak jin itu, pak ayob pun menjelaskan saya nampak mukanya dan sosok tubuh jin itu. Kemudian isteri tuan rumah itu bertanya bagaimana bentuk jin itu, pak ayob menjelaskan Jin itu tinggi dan separuhdari wajahnya sangat menakutkan, seb ab sopak. Jin ini marah katanya kerana tuan rumah ini telah mendirikan rumahnya di tapak kediaman jin dan beberapa keluarga jin yang lain yang telah mendirikan rumah mereka di situ. Kemudia saya bertanyalagi kepada pak Ayob, dari mana mula pak ayob boleh membukitkan itu Jin? sambil tersenyum dan ketawa kecil, dia menjawab dan menjelaskan, stuasi di dalam rumah itu, tanpa dia pernah berkunnjung ke rumah tersebut, dia katakan di rumah itu keadaaannya seperti itu dan ini, dan pada masa yang sama tuan rumah tersebut membenarkan kesahahian penceritaan pak ayob, lantara itu saya bertanyalagi apa yang pak ayob nak buat ? Saya akan mengadalakan
perundingan terlebih dahulu dengan jin ini, supaya saya dapat memindahkannnya di tempayt yang di suakinya, dengan syarat yang perlu di tanggong oleh pak ayob, dengandengan muka selambanya itu, deia mengambil seberkas air putih dan kemudian di jampikan air tersebut,dengan bacaan ayat AL quran, lalu air itu di sampukan ketubuh badan paseian, dan pak ayob sambil mengurut paseian itu dengan menggunakan air,dan pada masa itu pulapaseian terjerit terlolong, meminta tolong kerana kesakitan.berikutnya saya bertanya lagi dengan pak ayob, dengan siapa pak ayob bercakap, diamemberitahu sayasedang bercakap dengan jin tersebut, dan mengeluarkan jin itu dari tubuh badan tuanrumah tersebut. Makadari situ bermula sayamelihat Pak ayon tidak hanya berbual dengan jin, malah diajuga nampak seperti berbual dengan roh tuan rumah yang sedang sakit itu, Dalam Perbualannya dengan Jin tersebut, dua keluarga jin bersedia meninggalkan tempat itu,manakala yang satu lagi tidak mahu meninggalkan, dan mulai mencabar pak ayob, saya mendengar perbualan antara pak ayobdengan Jin tersebut, dansaya terperanjat tiba tiba ada suatu cahaya putih kelaur di atas silling rumah paseian itu, dalam perbualan atau dailog pak ayon dengan jin itu akan saya ingkapkan, pada tulisan berikut, dan menceritakan bagaimana pengalaman matinyapak ayob selama dua hari tiga malam di dalam kubur, yang tertimbus dan bangkit kembali ke atas bumi, dan insyallah kemudain saya ungkapkan pada siri 2.
Khamis, 6 Februari 2014
MAKA HASILNYA MENJADI LEBIH BERKUALITI.
Selalu kita bertanya, apa yang terbaik untuk kita. saya suka menjawab kepada apa yang kita tanya itu, jika saya menawab dari apa yang sendiri saya tanya, juga apa yang sering anda cari, sebenarnya yang terbaik itu adalah kasih sayang. Saya membayangkan sebab itu wujud kalimah Bismillahhirohman nir rahim, dengan nama Allah yang maha pengasih lagi penyang.Kita mulakan kasih sayang kita itu, adalah awal kebahagiaan. Awal kasih kita sayang itu adalah kerana allah, dan kita kasih sayang itu yang terasa nikmatnya. dan nikmat itu juga di peroleh dari Allah.
Cukup ramai yang bercakap soal kasih sayang, tapi ramai yang sulit menterjemahkannnya menerusi perbuatan, kalau ada ianya semacam onn and off, ini tidak boleh di amalkan on & off itu,kerana sepatutnya kasih sayang itu sentiasa on dalam hidup kita, maksud saya on itu kasih sayang yang sentiasa hidup, Adakah kita menyedari hal ini,iaitu untuk mengelak diri dari marah, maka kita mesti ada kasih sayang, untuk mengelakkandiri dari membuat orang lain marah juga mestilah ada kasih sayang.
Bagaimana memulakkannya, cukup mudah baca bismillahhirohman nir rahim, dan kita mulakanuntuk melaksanakannnya, fikirkan kesan dari sesuatu tindakan itu, dan jika ia boleh membuat orang lain sehat,suka,gembira, itu juga amalan, tetapi jika kita membuat orang lain serba menjadi negetif,itu tidaklah meruapakan kasih sayang, makanya selalulah memetik kasih sayang itu dengan penuh kesungguhan, dan memberikkannnya kepada sesaorang dengan penuh kesungguhan, maka hasilnya menjadi lebih berkualiti.
Cukup ramai yang bercakap soal kasih sayang, tapi ramai yang sulit menterjemahkannnya menerusi perbuatan, kalau ada ianya semacam onn and off, ini tidak boleh di amalkan on & off itu,kerana sepatutnya kasih sayang itu sentiasa on dalam hidup kita, maksud saya on itu kasih sayang yang sentiasa hidup, Adakah kita menyedari hal ini,iaitu untuk mengelak diri dari marah, maka kita mesti ada kasih sayang, untuk mengelakkandiri dari membuat orang lain marah juga mestilah ada kasih sayang.
Bagaimana memulakkannya, cukup mudah baca bismillahhirohman nir rahim, dan kita mulakanuntuk melaksanakannnya, fikirkan kesan dari sesuatu tindakan itu, dan jika ia boleh membuat orang lain sehat,suka,gembira, itu juga amalan, tetapi jika kita membuat orang lain serba menjadi negetif,itu tidaklah meruapakan kasih sayang, makanya selalulah memetik kasih sayang itu dengan penuh kesungguhan, dan memberikkannnya kepada sesaorang dengan penuh kesungguhan, maka hasilnya menjadi lebih berkualiti.
Langgan:
Catatan (Atom)