Ahad, 5 Januari 2014

ANTI PEMBANGUNAN DAN TEWAS ?

Siapa yang anti pembangunan ? dulu dato Musa Hitam pernah menyebutkan untuk apa pembangunan, merujuk kepada maksud bangunan mewah,tinggi, pencakar langit, dan sana sini bangunan dan infra bertaraf dunia !...katanya lagi untuk apa ? Jika rakyat miskin dan menderita. Untuk apa kemewahan di ciptakan oleh golongan kapatalis baru yang menggengam kuasa, jika tidak akhirnya membentuk sistem kelas dan jurang lebar antara miskin dan kaya, bukankah buktinya kini sudah terjadi, rakyat membanjiri jalan, semacam suatu revolusi Prancis, hanya sepotong roti, rakyat bangkit memberontak untuk menumbangkan kuasa kerajaan, untuk apa pembangunan, jika akhirnya menewaskan pemimpin dan menderitakan rakyat yang di cengkam oleh kezalimankapatalis, dan oleh pemuka politik yang zalim dan tidak bertanggungjawab, untuk apa ? Maafkan hanya sekedar pandangan dari saya yang kerdil ini.

TUGAS ULAMA BUKAN UNTUK SEPIHAK.NAMUN MENGHINA ULAMA ADALAH BAHAYA BESAR!

Secara umum, ulama yang dimaksudkan di sini adalah orang yang berilmu, terutama ilmu “agama”, baik yang telah mencapai MAQAM ULUL ALBAB maupun yang mau menuju ke sana. Ulul Albab (men of understanding and of wisdom). Mempunya ciri 5 PLUS :
• Bersungguh-sungguh mencari ilmu dan menafakuri ciptaan Allah, di langit dan di Bumi.
• Mampu memisahkan yang benar dan yang salah, dan mengambil yang benar dan dipertahankan walaupun kepala harus lepas di badan, walaupun tinggal sendirian, dan biarpun yang salah dibela banyak orang.
• Kritis dan pandai menimbang-nimbang ucapan, teori, proporsi, atau dalil yang dikemukakan orang.
• Mengamalkan ilmunya dan merasa terpanggil untuk memberi peringatan, protes atau bahkan ancaman kepada masyarakat kalau terdapat ketidakberesan, demi memperbaiki masyarakat.
• Tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah SWT.

PLUS-nya ialah ketakwaan dan kesalehan, tekun beribadah kepada Allah demi mengharapkan rahmat dan Ridha-NYA.

Ulama yang berkwalitas seperti itulah yang dimaksud oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya :
“ Ulama-ulama ummatku sama dengan nabi-nabi kaum Bani Israil”. Yakni para pewaris Nabi tidak cukup hanya dengan mengajarkan zikir dan do’a, apalagi hanya sekedar selebritas saja “Rekreasi mental dan akrobatik emosional saja” demi ketenaran, sekedar melegitimasi dan menyokong STATUS QUO dan menentang setiap bentuk perubahan sosial, tetapi merupakan ulama yang datang dengan sebuah ideologi dan misi yang terarah jelas.
Ulama yang mampu bekerjasama dengan kekuatan-kekuatan lain untuk mendefinisikan berbagai faktor penyebab kejumudan, kebobrokan, keterbelakangan, dan kesengsaraan rakyat, dan membebaskan mereka dari semua masalah itu.
Dengan dmikian, dapat dikatakan bahwa tugas dan peran ulama bagi masyarakat identik dengan tugas dan peran nabi dan rasul bagi ummatnya, yaitu :
1. TUGAS INTELEKTUAL : Harus mengembangkan berbagai pemikiran sebagai rujukan ummat dengan jalan, antara lain, mendirikan majelis-majelis ilmu, pesantren, menulis berbagai disiplin lmu; membukakan perpustakaan, dll.
2. TUGAS BIMBINGAN KEAGAMAAN : Ia harus menjadi rujukan dalam menjelaskan halal-haram, baik-buruk, benar-salah. Mengeluarkan fatwa tentang macam-macam hal yang menyangkut hukum islam kebutuhan hajat orang banyak.
3. TUGAS KOMUNIKASI DENGAN UMMAT : Harus dekat dengan ummat yang dibimbingnya agar senantiasa dapat berhubungan langsung, atau mengutus wakil ke tiap daerah secara tetap, dan tidak membentuk kelas elite.
4. TUGAS MENEGAKKAN SYIAR ISLAM : Memelihara, melestarikan, dan menegakkan berbagai manifestasi ajaran Islam dengan cara, antara lain :
• Membangun Mesjid dan memakmurkannya serta menghidupkan ruh Islam di dalamnya.
• Menyemarakkan aktivitas keagamaan dan merevitalisasikan maknanya dalam kehidupan aktual.
• Menghidupkan sunnah Rasul seraya memberantas berbagai penyakit, seperti; Takhayul, Bid’ah, dan Khurafat dalam pemikiran dan kebiasaan ummat.
5. TUGAS MEMPERTAHANKAN HAK-HAK UMMAT : Membela kepentingan ummat bila hak-hak mereka dirampas, dan berjuang meringankan penderitaan mereka, serta melepaskan belenggu-belenggu yang memasung kebebasan mereka.
6. TUGAS BERJUANG MELAWAN PENGGANGGU DAN MUSUH-MUSUH ISLAM DAN KAUM MUSLIM : Baik dengan lidah, pena, atau dengan tangan dikerjakan dengan benar dan bijaksana.
7. TUGAS MENGAGITASI JIWA DAN PIKIRAN UMMAT : Untuk senantiasa cinta dan kemaruk pada kebajikan, baik secara ikhlas maupun secara terpaksa.

PERGI DAN TEMUKANLAH

Pergilah dan teruskan, jangan ragu, jangan teragak agak, pergilah dan carilah tempat yang sesuai untuk diri kita menyendiri, menyepi, kerana dalam kehidupan keliling kita ini penuh dengan kepalsuan, kegilaan,penipuan,kezaliman,penindasan, kejumudan, kepura puraan, malah banyak di keliling kita tanpa di sedari sedang membunuh kita. Kenapa mesti pergi, itulah jawabnya, kemana harus pergi, kalau tidakdi tempat yang diganggu oleh sekelian yang ada, dan disana, di tempat pilihan kita itu, cuma kita sendiri, dan di saanalah, kita merenung jauh, memikir panjang, melintasi sejarah silam, menghurai pelbagai kenangan mains dan pahit, merungkai hiruk pikuk yang telah dan sedang di landa, agar masa mendatang tidak ada lagi batas batas yang dapat menerobosi zahir dan batin kita, pergilah mencari jawapannnya dengan menyendiri, dengan tenang, dengan lapang dada, dengan rasa suka cita, maka selepas beberapa ketika kita menyendiri, pulanglah kembali, dan lihatlah kembali, ada apa yang kita rasakan, ada pagar yang memagari kita dari berbuat sesuatu yang di luar jiwa kita. Ayoh, pergi dan kembalilah untuk sebuah kebaikan diri, dalam menemukan dari, disebuah titian yang saling mencintai,semoga tercapai dari apa yang di sebutkan sebentar tadi,dengan meniatkan kehendakdan cita cita kita, harapan dan pengharapan kita,dan laluilah sambil melihat dan membantu mereka yang sedang buntu, sedangkan jalan mereka berlku, mari kita luruskan sebuah bantuan dan pertolongan yang saling berantaian sebagai insan yang penuh keikhsanan.

Sabtu, 4 Januari 2014

POLITIK NAFSU SERAKAH DI MALAYSIA.

Mengatas namakan Kezaliman, kemungkaran, penyeleweangan, ketidak adilan, kronisme, nepotisme, maka parti parti tertentu bergerak ke hadapan untuk menentang hal tersebut di negara ini. Pergerakan itu di rancang oleh pasukan tertentu di dalam parti tertentu, juga dengan niat tertentu. Kerajaan yang bertahan menjadi terguggat, di sebabkan pergerakan tersebut. Pokok tidak bergoyang, jika tidak ada angin. Janji Pilihanraya mula di tuntut oleh rakyat, seusai saja pemilu ke 13 ! Tiba tiba rakyat gusar dengan kenaikan harga barang, dan pelbagai bahan utama dalam menempuh kehidupan harian, bukan saja rakyat tidak selesa,malah rakyat di kalangan peniaga juga tidak puas hati. Belaku lagi pergerakan demi pergerakan, biarpun masa pilihanraya umum telah berlalu, namun tekanan kepada pemerintah terus berlaku, malah dari hal yang sekecil kecilnya hinggalah hal yang besar di pandang berat oleh parti oposisi.Mereka menekan ini lah kelemahan kerajaan. Jika parti pemerintah di tekan oleh isu yang di bawa oleh pembangkang, maka di mana mana bahagian negeri yang di perintah oleh parti pembangkang juga menerima nasib yang sama di tentang oleh parti barisan nasional. Soalnya, Kita jarang dipertontonkan mengenai kerjasama diantara parti kerajaan dan parti pembangkang ! Apa saja yang menyangku terhadap masallah rakyat seharusnya kedua pihak mestilah bangkit untuk memastikan kepentingan rakyat tidak terguggat, tetapi treand penggulingan, dan melemahakan di antara satu dengan satu parti lebih menjadi sasaran kepada mana mana parti, manakala rakyat pula akan menjadi jelak dengan perangai kepartaian yang semata mata berebut kuasa, daripada menunjukkan ciri ciri baik di dalam memimpin negara atau mana mana parti sekali pun, dengan sebab itu, jika budaya Politik yang gembel ini di teruskan, malaysia pasti menjunam dan akhirnya negara akan dihancorkan oleh parti parti yang rakus dan tamak kuasa,salahguna kuasa, malah jauh dari itu mereka akan mebangkrapkan negara ini, mengikut nafsu serakan mereka itu.

BUKAN KAH BEGITU ?

Derita apa yang di hadapi ummah kini ? Walaupun banyak ummah di dunia ini telah menikmati kemajuan ilmu dari pelbagai displinnya.Apa yang saya perkata ialah penderitaan ummah dan nikmat yang telah dikecapi. ,Manusia mula lupa setelah banyak di nikmat di peroleh, dari tiada kepada ada. dari Miskin menjadi kaya, dari kemudahan yang daif kepada sistem penggunaan bertaraf  dunia. Masa bergitu pantas, kita dapat mempelajari peradaban manusia dari zaman batu ke zaman kini, dari tahun 50an,60 an,70,an dan meintasi abad 21, yang akhirnya mendepani pelbagai masallah dengan ragama manusia yang di penuhi oleh perbuatan perbuatan durjana dan tangan tangan kotor yang merosakkan dunia.Bukan kah bergitu kita telah melihat perubahaan ini, dan dunia semakin hari semakin reput di telan zaman, dan prilaku manusia yang jahil. Saksikanlah ssoal politik, ekonomi,sosoial-budaya, dikeliling dengan erosi yang mengancam dan manusia kembali kepada zaman kebodoan mereka,sebab menolak ciri kebijaksanaan, menolak yang hak dan mengambil yang bathil, dan kemudiannya aKAN TERSUNGKUR DI TELAH KEMBALI KEBUMI, BUKAN KAH BEGITU ?

Jumaat, 3 Januari 2014

DI KAKI FAJAR INI.

Pagi dari sepagi pagi
Ya dari tadi tadi pagi,
aku menunggu pagi
dalam titian kesabaran
dan di pintu kejujuran itu
aku pun terlihat
Amanah diri
sedang berkata kata
kebenaran menutupi kebathilan
Kesusahan membuka lebar jalan mudah
Manakala pintu dan jendela seiring
dalam makna Bahagia dan tenang.
Apakah ia datang dengan begitu saja
tanpa ada ribut,taufan dan gelora,
maka hati pun menjawab kepada Jiwa
pada mu hanya ada satu peluang,
teruslah berjuang wahai jiwa jiwa pejuang
kerana bukankah
kasih,sayang itu masih menjadi benih kepada insan,
walau semalam dari jendala itu kelihatan sukar
untuk mengngkapkan, namun\pintu telah membuka mimpi
untuk menjadi kenyataan,
Mamapukah?
Jiwa akan menjawabnya,,,
aku hamparkan ambal itu sebagai titian amal
dan sampailah ke penghujngnya
aku ukir dan abadikan
semoga tinta ku tidak
berdarah lagi,
sebab sudah ada diri yang ku kenal
hanya dengan mengenal diri
menyerah dan menjejakinya
di kaki fajar ini.

Rabu, 1 Januari 2014

Di Sudut ini.

Biarpun bibir mata menjadi kecil
dan hampir mengapitnya.
waktu subuh yang jua hampir dari waktu isyak sebelumnya
 datang lah secara tiba tiba
kilat dalam kilau,
kacau dalam galau
sendi menjadi sakit
namun nuarani berbau harom kasturi
datang dalam aksi aksi
seperti rindu yang membelahdata
mnenghempasnya
dan terdamparlah di pantai
mimpi.
bukankah itu
hanyasekeping dalam sebuku hati mu itu
menutup
dan menutupnyq
membuka semula
sewaktu waktu seeperti angin kejar belari
di gigi pantai dan
aku tergapit
bersama lekat
pantai itu
di sudut
iini.