Rabu, 16 Mei 2012

SALAM UNTUK SEMUA.

Etika Pembebasan
membuka balutan cengkaman, hati yang luka belum sembuh
luka itu masih basah berdarah dan tiada keringnya.....
Pohonlah kepada kebesaran Tuhan
dan serulah namanya di dalam
Asmaulhusna.
Ya Allah !Ya rahman !Ya Rahim!Ya Malik! Ya Kudus Ya Salam
99 nama terbentang
lalu terserapkah
insan ingat kepadanya.

Dunia terlalu hina untuk di tangisi
Wahai orang yang gembira di atas penderitaan orang lain
kan masanya tiba alamilah kau nasib yang sama
karena itu telah kau balutkan
dalam akal mu.
Jalanlah di persada ini
buka mata mu,dengarkan suara suara
dan suara suara itu berbunyi
apa lagi yang harus di deritakan kami
apalah zuriat zuriat kami
sedang memanjat manjat
gunung itu untuk mengapainya
di hempang
oleh materialistik,
egoistik, dan pemain politik
yang mengatur lidah berbisa mereka
dengan janji janji berdebu
"dilaungkan.....janji di tepati, hanya untuk apa
semusim pilihanraya yang bakal anak anak bangsa termangu
satu persatu melihat
tanah dan bumi di robek
oleh si penjajah baru
di kaut hasilnya oleh kapatalis sinting
Akhinya benting benting kemerdekan saban hari saban rebah
rapuh dan di mamah oleh
anak anak bangsa sendiri
yang sudah hilang makna merdeka
yang sudah hilang kemudi
dan menjual maruah diri.
Belayarlah kita, dan terus kita tonton menonton
Jaguh negarawan berlagak pahlawan
tetapi mengusung kantong tak kira lawan maupun kawan.
Kami lah penyelamat kamu
kamilah akan tegakkan demokrasi
Padahal jiwa jiwa bejat mereka
tak menyala sedikitpun makna manusiawi.
Berlayar lagi lagi dan saksikanlah
ibu ibu yang sarat
anak anak yang kian berkarat
menopang dagu.....esok apa lagi makanan ku.
Ingatlah wahai insan terpilih
Telah hampir datangnya, janji yang ditetapkan oleh Allah
maka jangan kamu minta di segerakan.

Pakailah mata mu  melihat buih buih di lautan
tidak pernah putus berbuih
Pakailah akal mu kapan bisa jernih
Jika ada yang di keliling mu
masih berpaut kepada setan yang persetan.

Anak anak ku,
janganlah kamu berputus harap
anak anak ku, pasti malam yang gelap,akan terpancar sedikit cahaya bulan dan bintang
namun besok kan cerah,
namun jangan kau mengalah
teruskanlah
tiada tongkat akan menyokong kita
bertopanglah kepada
kaki dan betis
tulang kering yang berdiri dan berbaris
tegak dan terus melangkah
maju kedepan,
jangan kau toleh
di belakang mu lagi
sebab pembejat itu
sedang terus mengekori mu.
ayoh...teruskan lah
dengan gagah dan perkasa
untuk bangsa dan nusa
berbaktilah pada
pertiwa yang kian derita,
salam untuk semua.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan