Ahad, 29 Disember 2013

TENTU KITA BOLEH MEMETIK DARI RAUTNYA.

Terasa macam ada yang teresa sesuatu. Berkumpul sekumpulan untuk sekumpulan, di lain masa membina sekumpulan juga untuk sekumpulan, maka luas lah kumpulan kumpulan itu bagai gumpalan awan yang bertumpuk menjadi kepolan kepolan yang sangat menarik. Lihatlah di langit sana, warnanya cukup indah, sejuk mata memandang,sebab mentari berada di balik awan, mata tidak silau,sengatan mentara di bebola mata tidak begitu ketara, kerana berkumpul kumpulnya awan. Kemudian awan yang berarak itu bergerak di tiup angin, sesekali angin kecang, dan sesekala sepoi bahasa, awan yang bergerak itu menyebabkan mentari menampakkan wajah nya, lalu panaslah mata memandang, sebab dari resa dan rasanya itu tadi. Tidakah awan telah menyelamat seketika dan seketikanya membenam mata kita dik dari membuka ruang dari mentari bersinar terik. Begitulah jeritas panas, namun kumpulan awan itu pula menitiskan hujan, kita lihat hujan pun turun, bumi menjadi sejuk lagi, tapi adakah di tempat yang sama,atau telah beralih di tempat yang lain, mungkin rezkinya atau tidak, sebab seketika kesuburan dari turunnya hujan itu membuat tumbuhan menjadi segar, namun ia juga pupus akibat dari deritan alir air hujan yang berubah menjadi banjir, Adakalanya banjir kilat, ada kalanya banjir dalam tenang, namun begitulah sifatnya, di suatu saat ia meindungi di satu saat ia memusnahkan hati, di suatu saat ia menjadi sejuk dan di saat yang lain ia membakar kulit hati, tentu kita boleh memetik dari rautnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan