Sabtu, 18 Januari 2014

SIAPAKAH YANG MENDENGARNYA ?



Adaakah siapa yang mendengarnya ? sebelum burung berbual pagi
ketika aku belum mengopi,
teringat di malam tadi
adakah siapa yang mendengarnya
dari petang dan siang itu
mengetuk hati, dari malam dan pagi
masih berbisik suara hati
adakah siapa yang mendengarkannnya ?


Ya! Tuhan pasti mendengarnya
perbualan itu
bicara hati ke hati itu
adakah siapa yang menyentuhnya !
Tika hati itu berbicara
semacam ada suara keras yang menyentaknya
walau ada hati lembut yang menyapanya
Adakah siapa yang menyedari dari suara turun kepada
baris pena dan tertuang tintadi atashamparan dada
Katakan lah
Siapakah lagi yang mendengarnya ?
tika asyik dengan doa doa memanjat ke sana
tika bumi terbasah
langit terbalah
hujan tak mahu berhenti
dan kemudian syuni lagi hujan dari rintik itu,
Siapakah yang mendengarnya
ada air air yang masuk terus mengalir dari ruang ke ruang
dan tergenang basah, susah melangkah
kaki pun tak lagi beralas,
dan ksibukan dunia terhenti


dikala pusaran air membanjir dari antalatik ke samudra asia.
Siapa lagi yang menghidunya,tak kala lautan pasafik di dasarnya tersiram cemar radiokatif fukasima
semacam perang senyap tika bom atom gugur di balas gugur ini semua di lautan sedniua
ada siapa yang tahu tentangnya ? semacam negara terbit mentari sedang
menari rindu membalas berahinya, sedangkan wap dari laut di angkat ke langit dan terbelah lah langit
membawa hujan toksid yang meracun ummatnya,
Ada siapakah mengetahui negara terbit mentari itu sedang menghujani dan merapkan
bisa bisannnya sedunia, tanda dendamnya tidak bertitik.
Masih adasiapakah mengetahui, tidakkah tuhan telah membuka mata kita
dari percikan api yang turut menghujani di bumi Arab saudi,
bukankah kita telah mengetahui, ada aapa di laut merah itu
sehingga api api yang belari tidak naampa di kaca maya  pengkaji,
Pada pag ini, dan di pagi pagi ini
suara suara dari rumah ada macam macam suara yang berbunyi di awal awal ini,
Yang susah meminta sepotong roti,
Yang miskin berlari lari mencari cari dari pagi ke pagi
Yang senang lenang masih terhempar berdengkur di atas kasur enak
dan terguyur dalam belai merayap ,letih dalam senyap,namun merintih
meminta dan masih meminta lagi,
sebab nafsinya tidak berhempang, dan nafsunya menjadi liar
seperti dari awal pagi mereka tikam menikam dunia
dalam plan plan stratigi.
Ada siapa yang menghidu dalam rindu sejahtera ?
Bukan kerana tidak melihat dunia, tapi  terdengar rintihan jutaan manusia
sedang sujud dan bersembah
agar dunia jangan tenggelam
namun tiada siapa pun yang boleh menghempang
jika nafsu berkeliar ibarat kuda kepang,
Nah!.... ambilah roh dari rambut,
ada saksi yang menyaksikan dari atas sana, nah lihatlah dari roh mata ada yang melhat dari saujana mata memandang dari mata turun ke hati dan dari hati mendaki ke bibr dan dari bibir ke butir bibir
sedang kan menyaksikan bumi ini
hanya seperti sebutir pasir
dipantai indah
dan aku pun mendakapnya
sekuat dada
tanda
sayang ku
masih
ada,
Siapak yang mendengarnya ?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan