Rabu, 29 Januari 2014

Sinkronisasi Kata.

Apa ada, pada budi, kalau tidak dengan kenangnya. Apa ada pada ku ini, kalau tidak dengan sayangnya.
Ada apa pada kasih, Jika tidak pada tempatnya, Ada apa pada bayang,jika tidak pada sayangnya.
Ada apa pada sayang, jika tidak pada lembutnya, Ada apa pada lembut, jika tidak pada katanya.
Ada apa pada bahasa, jika tidak pada budinya, Ada apa pada budi jika tidak  pada eloknya.
Ada apa pada elok,jika tidak pada parasnya, ada apa pada paras jika tidak pada gayanya.
Orang berbudi ,kita berbahasa,
Orang memberi kita merasa.
kata di hulur, berterima kasih
Kasih di semai sampai ke mati
Biarlah adat, dengan adat,
Tiada adat, tiadalah kata.
Ibarat kata bergegar gempita
Kata di pegang kepada kata
janji di pegang kepada janji
Adatnya memang begitu, kalau menegur ada  adatnya
kalau ditegur pun ada adatnya,
Beradatlah, tak semesti berpatih,
namun adat temenggong pun termeteraikan
Seperti temenggung dan perpath
ada terasing, ada termeteri
Mamanda paduka menasehat sultan
Permaisuri pula di iring dayang
Dalam bertandang bertempoh masa
Namun adat berkata kuasa Tuhan tiada di halang
Bersua kita, berpandang pandang
Berjauh kta terkenang kenang,
Ibarat angin melambong ombak
Berbunyi ia sampai ke pantai, pasir putih air pun berbuih, kata kata tidak terungkai
bukan sebab tangkainya kering, Tidak juga pohonnya layu
Slbagai penghias kata seribu
memikul rindu dalam sayu
memikul kasih tidak pada kata
tapi pada pena yang menyusun jari, dan dihayunlah dengan  sulam tinta
sebagai saksi pada bingkai ini
dalam lorek dan kendi
dan
dalam bahasa dan budi,
nah
terimalah
ini.
jejak jejak di pantai  zaman.
Arus menongkah pun akan ku sambut.
seperti gayong dalam kolah
air di cedok pakai gayong
air tertampong dalam kolah
taksikit dan tak mengurang
jika masih meniti ruang.





Tiada ulasan:

Catat Ulasan